Mengkonsumsi makanan laut atau seafood sejatinya baik bagi kesehatan, namun Anda harus cermat memilih jenis seafood serta asal bahan makanan tersebut. Jika itu berasal dari Teluk Jakarta, sebaiknya Anda berhenti untuk mengkonsumsinya. Pasalnya, Teluk Jakarta sebagai salah satu area yang dijadikan pembuangan limbah dari 21 perusahaan industri besar, menjadikan Teluk Jakarta sebagai teluk yang disebut-teluk paling tercemar di Asia.
Banyak bahan logam berat serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya dari limbah industri saja, sebagian dari 6.500 ton sampah yang dihasilkan di Jakarta per harinya masuk ke 13 aliran sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta, dan pastinya semakin mencemari wilayah tersebut. Kondisi ini telah tercium oleh Badan Atom Nasional (Batan) sejak 1979.
Namun, meskipun tingkat kecemarannya parah, sampai saat ini masih banyak saja udang, kerang-kerangan, dan beberapa jenis ikan yang hidup di sana. Hal ini menjadi mata pencaharian para nelayan, namun dapat dipastikan bahan makanan yang dihasilkan dari sana akan berpengaruh buruk bagi kesehatan kita.
Salah satu bahan makanan yang mudah didapat lagi terjangkau harganya adalah kerang hijau. Tapi apa jadinya bila kita menyantap seafood dari perairan yang tercemar parah? Jelas bukan kesehatan yang bakal Anda peroleh. Tingkat kesuburan justru akan menurun dan angka kecerdasan pun bakal berkurang.
Sangat disayangkan, Teluk Jakarta sebagai urat nadi perekonomian nelayan di Jakarta justru merupakan wilayah yang sangat cemar, sehingga berpengaruh buruk pada bahan makanan yang dihasilkan di sana. Pemerintah harus serius untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan standart yang lebih tinggi untuk pengolahan limbah pabrik sebelum dibuang ke Teluk Jakarta.
Sumber : beritasatu/vina cahyonoputri